Rasa
penasaran yang hanya dipendam sering kali hanya akan mengganggu tidur, sebab
rasa penasaran menggejolak terus dalam benak, menimbulkan tanya, mendatangkan
gugatan dan menumbuhkan dugaan-dugaan dan semua itu menggelisahkan. Jika benak
harus bekerja karena deruan rasa penasaran, maka betapa pun dalam kepenatan
penuh tidak akan menutup secara erat, masuk, mengantar pada pandangan lelap
tidurnya raga. Bagaimana lalu rasa penasaran itu bisa dihentikan! Kiranya hanya
kehendak untuk mencari jawab dan memperjelas pandangan agar tanya tidak selalu
muncul, prasangka tidak senantiasa menerjang dan deraan dapat perlahan
mengendur.
Yogyakarta,
2 september 2010
Benediktus
XVI
Oleh:
Krispurwana cahyadi, sj
Post a Comment